Mark Hurd, CEO HP, telah diberhentikan oleh Dewan Direksi HP setelah adanya investigasi pelecehan seksual kepada salah satu kontraktor dan melakukan pemalsuan laporan keuangan. Mark Hurd menjadi CEO HP di tahun 2005 dan merupakan orang yang membawa HP kembali bersinar setelah HP sempat terpuruk sebagai salah satu raksasa industri teknologi. Konsul umum HP, Mike Holston mengatakan bahwa Hurd telah menampilkan pola laporan keuangan yang tidak akurat secara sistematik ketika dalam konferensi dengan wartawan. Selain itu Hurd disebut dalam email internal HP telah menggunakan aset perusahaan secara keliru sementara terlibat dalam hubungan personal yang dekat dengan seorang wanita yang bekerja sebagai konsultan pemasaran atas namanya.
Kejadian ini merupakan akhir karir yang mengejutkan bagi Hurd yang oleh banyak pengamat industri teknologi didudukkan sebagai salah satu di antara 10 CEO dengan kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Hurd selama menjadi CEO bersikap low profile namun berani mengambil resiko dengan membeli beberapa perusahaan besar seperti EDS, 3Com, hingga Palm untuk menjadikan HP sebagai sebuah perusahaan raksasa teknologi yang hampir tanpa tanding. HP menguasai perusahaan dan teknologi di bidang perangkat keras, perangkat lunak, serta jasa kelas enterprise yang mendukung HP sebagai perusahaan PC besar dan peneliti kelas dunia.
Hurd meninggalkan HP bukan tanpa bekal. Ada paket kompensasi yang akan dibayarkan HP sebesar 12,2 juta dolar serta saham di HP sesuai kesepakatan. Posisinya sementara digantikan oleh Cathie Lesjak, salah seorang karyawan HP lainnya. Meski disesali oleh beberapa pihak, namun beberapa karyawan juga merasa senang atas mundurnya Hurd. Karyawan dalam masa kepemimpinan Hurd dikabarkan memiliki kepuasan kerja rendah karena dituntut target yang tidak realistis serta ketakutan dipecat ketika tidak mampu mengejar target yang ditetapkan
0 komentar:
Posting Komentar